DSM (Diagnostic and Statistical Manual) merupakan handbook yang dibuat oleh Asosiasi Psikiatri Amerika (American Psychiatric Assocation) yang digunakan oleh para profesional kesehatan di Amerika Serikat dan banyak bagian lain di dunia untuk mendiagnosa kelainan-kelainan mental (1).
Berdasarkan DSM sebelumnya, sindrom Asperger dan kelainan autistik merupakan diagnosa yang berbeda. Akan tetapi, pada DSM-5 (DSM versi terbaru, 2013), sindrom Asperger dan kelainan autistik menjadi satu dalam diagnosa ASD (autism spectrum disorder) (2).
Lantas, jika kita masih menggunakan DSM-IV (DSM sebelumnya), apa yang membedakan sindrom Asperger dengan kelainan autistik? Kelainan autistik dan sindrom Asperger sama-sama memiliki gejala-gejala berupa kesulitan dalam bersosialisasi dan perilaku, ketertarikan, dan aktivitas yang restriktif (bersifat membatasi) dan repetitif.
Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan, yaitu pada sindrom Asperger tidak terdapat keterlambatan yang umum pada kemampuan bicara maupun keterlambatan perkembangan kognitif atau kemampuan bantu diri, perilaku adaptif (selain dari interaksi sosial), dan rasa ingin tahu mengenai lingkungan sesuai umur yang signifikan pada masa kanak-kanak (3).
Referensi
- AMERICAN PSYCHIATRIC ASSOCIATION. DSM-5 FAQ [online]. Tidak tersedia [dilihat 16 Agustus 2019]. Tersedia dari: https://www.psychiatry.org/psychiatrists/practice/dsm/feedback-and-questions/frequently-asked-questions
- THE NATIONAL INSTITUTE OF MENTAL HEALTH. NIMH » Autism Spectrum Disorder [online]. 2018 [dilihat 16 Agustus 2019]. Tersedia dari: https://www.nimh.nih.gov/health/topics/autism-spectrum-disorders-asd/index.shtml
- NATIONAL COLLABORATING CENTRE FOR WOMEN’S AND CHILDREN’S HEALTH. Diagnostic criteria – Autism – NCBI Bookshelf [online]. 2011 [dilihat 16 Agustus 2019]. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK92974/
Media
- Grandpa’s knee is always comfier than a chair or sofa #autism oleh gordon.milligan (CC BY 2.0, https://flic.kr/p/PrBgxL)