Dampak dan Tanda-Tanda Pem-bully-an

Dampak dan Tanda-Tanda Pem-bully-an

Berdasarkan Violence Prevention Works oleh Yayasan Hazelden, bagi pelajar, pem-bully-an memiliki dampak yang buruk tidak hanya kepada yang di-bully, tetapi juga kepada pem-bully dan mereka yang menyaksikan perilaku tersebut.

Dampak bagi pelajar yang di-bully:

  • depresi;
  • keperpercayaan diri yang rendah;
  • permasalahan kesehatan;
  • nilai-nilai yang rendah.

Dampak bagi pelajar yang mem-bully adalah lebih memungkinkan untuk:

  • terlibat dalam pertengkaran;
  • mencuri dan merusak properti;
  • meminum alkohol dan merokok;
  • mendapatkan nilai-nilai yang buruk;
  • merasakan suasana yang buruk di sekolah;
  • membawa senjata.

Dampak bagi pelajar yang menyaksikan bully dapat di antaranya merasakan:

  • rasa takut;
  • rasa tidak berdaya untuk bertindak;
  • rasa bersalah karena tidak bertindak;
  • godaan untuk ikut berpartisipasi.

Pem-bully-an bukanlah sesuatu yang langka. Tidak menutup kemungkinan dalam kelas di mana anak kita belajar pun dapat terjadi pem-bully-an. Untuk itu, kita perlu mengetahui tanda-tanda yang harus diwaspadai terkait pem-bully-an. Berikut daftarnya menurut UNICEF:

  • tanda-tanda fisik seperti lebam, bekas cakar, tulang yang rusak, luka-luka yang sedang dalam proses sembuh;
  • takut pergi ke sekolah atau ikut kegiatan di sekolah;
  • sering gelisah, gugup, dan waspada;
  • memiliki teman yang sedikit di atau di luar sekolah;
  • kehilangan teman-teman secara mendadak atau menghindari situasi-situasi sosial;
  • benda-benda miliknya banyak yang rusak atau hilang;
  • sering meminta uang;
  • performa akademik yang rendah;
  • sering absen atau menelpon dari sekolah untuk pulang ke rumah;
  • selalu ingin dekat dengan orang-orang dewasa;
  • tidur tidak nyenyak dan mungkin mengalami mimpi buruk;
  • sering sakit kepala, sakit perut, atau penyakit-penyakit fisik lainnya;
  • sering tertekan setelah menghabiskan waktu online atau menggunakan ponsel (tanpa alasan yang masuk akal);
  • menjadi penuh rahasia terutama terkait aktivitas online;
  • menjadi agresif atau sering mengalami ledakan kemarahan.

Sumber & Referensi

  1. HAZELDEN FOUNDATION. How Bullying Affects Children [online]. Tidak tersedia [dilihat 30 November 2019]. Tersedia dari: http://www.violencepreventionworks.org/public/bullying_effects.page
  2. UNICEF. How to talk to your children about bullying [online]. Tidak tersedia [dilihat 30 November 2019]. Tersedia dari: https://www.unicef.org/end-violence/how-talk-your-children-about-bullying

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *