Saat anak sudah mencapai tahapan remaja, tantangan-tantangan baru bermunculan. Mata pelajaran yang lebih sulit, kompetisi untuk mendapatkan sekolah atau universitas yang lebih baik, hubungan dengan teman sebaya, eksplorasi hubungan romantis, keinginan untuk lebih mandiri, dsb. merupakan contoh-contoh tantangan baru yang mungkin muncul pada anak usia remaja. Apabila sang anak maupun orang tua tidak mampu menghadapi atau menyikapi tantangan-tantangan baru dengan baik, masalah pun akan timbul.
Salah satu permasalahan yang dapat timbul pada remaja adalah permasalahan rasa percaya diri. Sebagai sebuah contoh untuk mengilustrasikan bagaimana permasalahan rasa percaya ini dapat timbul, Anda dapat mengingat masa remaja Anda atau mengingat cerita-cerita yang Anda dengar dari orang lain tentang bagaimana ketatnya kompetisi akademik pada anak-anak usia remaja. Ada yang terbiasa memiliki nilai yang baik, tetapi pada saat memasuki tingkat pendidikan SMA, dia terkejut dengan betapa sulitnya mendapatkan nilai yang baik dibandingkan sebelumnya. Apabila tidak disikapi dengan baik oleh anak maupun orang tua, ini dapat menurunkan rasa percaya diri sang anak.
Dalam kaitannya dengan tumbuh kembang, rasa percaya diri pada masa remaja tidak hanya penting pada saat itu saja. Akan tetapi, dalam jangka panjang, juga berpengaruh terhadap kesehatan mental pada masa dewasa. Berdasarkan sebuah studi oleh Fend et al. dari University of Zurich, rasa percaya diri yang rendah atau menurun pada masa remaja dapat memprediksi terjadinya depresi 20 tahun kemudian saat mereka sudah dewasa (1). Berdasarkan studi tersebut, individu dewasa (usia 35 tahun) yang rasa percaya dirinya berkurang pada masa remaja memiliki gejala-gejala depresi yang lebih banyak. Ini mengindikasikan pentingnya pengembangan rasa percaya diri pada remaja dalam hubungannya dengan menjadi seorang individu dewasa yang sehat secara mental.
Melihat pentingnya memupuk rasa percaya diri pada remaja, kita seharusnya menjadi sadar untuk menjadi lebih aktif. Kita harus dengan tulus mempelajari bagaimana cara memupuk rasa percaya diri yang paling baik untuk anak kita. Sebagai gambaran atau ide, berdasarkan American Academy of Pediatrics (2), berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk membantu rasa percaya diri pada remaja:
- tunjukkan apresiasi tidak hanya untuk pencapaian, tetapi juga untuk usaha mereka;
- mengkritik ketika diperlukan, tetapi dengan cara yang membangun;
- ikut sertakan dirinya untuk berpendapat dalam pembuatan keputusan-keputusan dalam keluarga;
- dukung ketertarikan dan bakatnya.
Dengan demikian, adalah penting bagi kita untuk memerhatikan dan aktif dalam memupuk rasa percaya diri anak remaja kita. Tidak hanya demi kebaikannya pada masa itu, tetapi juga untuk kesehatan mentalnya setelah mereka dewasa nanti.
Referensi
- Steiger, A. E., Allemand, M., Robins, R. W., & Fend, H. A. (2014). Low and decreasing self-esteem during adolescence predict adult depression two decades later. Journal of Personality and Social Psychology, 106(2), 325–338. https://doi.org/10.1037/a0035133
- AMERICAN ACADEMY OF PEDIATRICS. Ways To Build Your Teenager’s Self-Esteem [online]. 2009 (dilihat 7 Desember 2019). Tersedia dari: https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/teen/Pages/Ways-To-Build-Your-Teenagers-Self-Esteem.aspx
Media
- Foto: “Hare Comes The Sun…” oleh Nathan Csonka (CC BY 2.0, https://flickr.com/photos/nathancsonka/4142738896/) dengan di-crop