Belajar

Pentingnya Disiplin bagi Anak

Mengajarkan anak kedisiplinan dengan menerapkan peraturan-peraturan kepada anak—bukannya mengekang—justru dapat memberikan berbagai manfaat bagi anak.

Dengan menerapkan disiplin yang masuk akal secara konsisten, anak akan mempelajari mengenai berbagai konsekuensi dan bertanggung jawab terhadap perbuatannya (1).

Secara lebih lengkap berikut adalah beberapa manfaat dari mengasah kedisiplinan pada diri anak.

1. Kedisiplinan menjauhkan anak dari kegelisahan

Wajah Sedih
Tidak menerapkan batasan justru dapat membuat anak gelisah

Salah satu dampak buruk pola asuh yang terlalu permisif adalah kegelisahan pada diri anak.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini karena anak-anak sebenarnya ingin dirinya dijaga agar tetap aman oleh pengasuh (2). Ketika orang dewasa mengajarkan konsekuensi positif dan negatif terhadap perilaku, anak-anak berkembang dan belajar.

Pola asuh yang tidak menerapkan kedisiplinan menjadikan anak-anak harus membuat keputusan-keputusan semuanya sendiri tanpa arahan dari orang tua yang justru dengan itu anak-anak dapat merasa gelisah.

2. Kedisiplinan mengajarkan membuat keputusan yang baik dan kemandirian

Jam Pasir dan Uang
Dengan kedisiplinan, anak belajar membuat pilihan yang baik

Oleh karena anak dibiasakan memahami peraturan dan berbagai konsekuensi, anak akan menggunakan pikirannya untuk membuat pilihan-pilihan yang baik.

Misalnya, ketika anak diberikan batas waktu sebelum diharuskan tidur, anak akan memikirkan aktivitas apa saja yang akan dia lakukan untuk memaksimalkan waktunya sebelum mencapai batas waktu tersebut.

Contoh lainnya, bagi anak yang lebih tua, ketika dirinya diberikan batasan mengenai uang jajan, dirinya akan memikirkan bagaimana akan membelanjakan dan menabung uang jajannya.

3. Kedisiplinan menjauhkan anak dari bahaya

Bermain Sepeda
Kedisiplinan menjaga anak dari bahaya dan memberikan pemahaman mengenai konsekuensi

Terutama bagi anak yang usianya lebih dini. Dengan penerapan peraturan seperti tidak boleh bermain sepeda di jalan raya serta pemahaman mengapa itu belum boleh dilakukan olehnya, dapat mencegah anak dari bahaya kecelakaan di jalan.

Apabila diterapkan kontrol, yaitu misalnya, apabila anak melanggarnya, anak tidak diizinkan bermain sepeda selama beberapa waktu, maka saat anak melanggar dan dilarang bermain sepeda, anak menjadi paham mengenai konsekuensi.

4. Kedisiplinan mengembangkan kemampuan mengontrol diri

Belajar
Kedisiplinan melatih kemampuan mengontrol diri sehingga anak dapat fokus ke tujuan yang lebih besar

Pola asuh permisif tidak mengembangkan kemampuan anak mengontrol dirinya sendiri karena pola asuh seperti ini tidak memberikan batasan-batasan sehingga tidak melatih anak untuk fokus pada tujuan yang lebih besar. Dengan pola asuh yang menerapkan kedisiplinan dengan tetap memerhatikan perasaan anak (empatik), kemampuan mengontrol diri dapat terbentuk. (3)

Kemampuan mengontrol diri ini sangat diperlukan untuk meraih kesuksesan. Tanpa kemampuan megontrol diri yang baik, seseorang akan lebih mengutamakan gratifikasi instan atau pemuasaan diri yang sifatnya sesaat.

Referensi

  1. BETTER HEALTH CHANNEL. Discipline and children [daring]. 2014 [dilihat 12 Agustus 2020]. Tersedia dari: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/HealthyLiving/discipline-and-children
  2. MORIN, Amy. Why It Is Important to Discipline Your Child [daring]. 2020 [dilihat 12 Agustus 2020]. Tersedia dari: https://www.verywellfamily.com/why-it-is-important-to-discipline-your-child-1094790
  3. MARKHAM, Laura. The Secret of Raising a Self-Disciplined Child [daring]. 2017 [dilihat 12 Agustus 2020]. Tersedia dari: https://www.psychologytoday.com/us/blog/peaceful-parents-happy-kids/201707/the-secret-raising-self-disciplined-child

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *