Dimulai pada usia 18 bulan s.d. 2 tahun (1), anak usia 2-3 tahun akan menggunakan kemampuan berpikirnya yang berkembang untuk bermain peran dengan alat-alat seperti boneka dan botol mainan misalnya, untuk meniru kegiatan sehari-hari seperti memberinya makan, mengayun-ayunkannya, dan menaruhnya untuk tidur (2).
Jenis permainan ini, yang juga sering disebut sebagai bermain berpura-pura atau pretend play atau role-play tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Berikut adalah beberapa di antaran manfaatnya.
1. Membantu mengembangkan perspektif dan empati
Saat anak-anak bermain peran, dirinya membayangkan apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh peran yang diambil olehnya dan juga apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh teman-temannya yang lain yang mengambil peran yang berbeda. Melalui banyak cara, bermain peran dapat membantu anak-anak lebih menggunakan logikanya, berhati-hati dalam mengutarakan pendapat, dan berempati sebagaimana mereka tumbuh (3).
2. Mengeksplorasi karier
Bermain peran dapat memperkenalkan anak pada berbagai profesi. Dengan mainan-mainan plastik, seringkali kita melihat anak-anak meniru dokter, juru masak, pedagang, dsb. Sekalipun seringkali anak belum memiliki gambaran yang jelas mengenai cita-citanya di masa depan nanti, dengan bermain peran seperti ini, anak dapat menjadi lebih kenal dengan berbagai macam profesi.
3. Meningkatkan kemampuan bahasa
Saat melakukan permainan peran dengan teman-temannya, anak-anak melakukan komunikasi yang mungkin membutuhkan lebih banyak kreativitas karena peran yang dimainkannya. Ini dapat melatih kemampuan anak menggunakan kosa kata yang telah dimilikinya. Selain itu, berinteraksi dengan teman-temannya yang lain yang memiliki penguasaan bahasa yang berbeda juga dapat menambah kosa katanya dan melatih komunikasi. Berdasarkan Berk, 2001 dalam Chartered College of Teaching, kebanyakan anak-anak pada usia 6 tahun sudah mampu menggunakan tata bahasa dengan benar bertepatan dengan bertambahnya kosa kata mereka dan melalui interaksi dengan anak-anak yang lain, seperti saat bermain peran, mereka dapat meningkatkan kemampuan bahasa mereka (4).
4. Dapat meningkatkan kemampuan motorik
Tergantung jenis permainan peran apa yang mereka lakukan, tetapi dapat kita bayangkan anak-anak dengan gembira bermain dengan pedang mainannya berlari ke sana dan ke sini seolah-olah dirinya adalah seorang superhero. Kita juga dapat membayangkan seorang anak berperan sebagai pedagang menyusun dagangannya menggunakan koordinasi mata dan tangannya dalam prosesnya. Apabila anak bermain sebagai pemadam kebakaran, anak bisa naik-turun tangga untuk seolah-olah mengevakuasi korban kebakaran. Ini semua dapat melatih kemampuan motorik anak.
Demikian adalah beberapa manfaat bermain peran bagi tumbuh kembang. Semoga bermanfaat.
Referensi
- ANN & ROBERT H. LURIE CHILDREN’S HOSPITAL OF CHICAGO. Play Developmental Milestones [daring]. Tidak tersedia [dilihat 14 Agustus 2020]. Tersedia dari: https://www.luriechildrens.org/en/specialties-conditions/pediatric-occupational-therapy/developmental-milestones/play-developmental-milestones/
- ZERO TO THREE. Stages of Play from 24–36 Months: The World of Imagination [daring]. 2015 [dilihat 14 Agustus 2020]. Tersedia dari: https://www.zerotothree.org/resources/315-stages-of-play-from-24-36-months-the-world-of-imagination
- RUBEN. Why Role Playing is Important for Child Development [daring]. 2017 [dilihat 14 Agustus 2020]. Tersedia dari: https://tessais.org/why-role-playing-is-important-for-child-development/
- CHARTERED COLLEGE OF TEACHING. Pretend play and the development of children’s language skills [daring]. Tidak tersedia [dilihat 14 Agustus 2020]. Tersedia dari: https://impact.chartered.college/article/paes_pretend-play-development-language-skills/
One thought on “Manfaat Bermain Peran pada Anak”