Kreativitas merupakan sebuah aset yang berharga untuk kesuksesan anak yang hendaknya dipupuk sejak kecil.
Kreativitas atau daya cipta merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan imajinasinya untuk menciptakan suatu karya atau solusi yang baru. Orang-orang yang memiliki kreativitas yang tinggi mampu melihat lebih jauh terhadap situasi. Dengan imajinasinya, dirinya mampu menjawab situasi atau tantangan dan menjadikannya lebih baik.
Kreativitas merupakan sebuah aset yang berharga untuk kesuksesan. Berdasarkan South College (1), pemikir kreatif memiliki rasa ingin tahu yang mana mendorong mereka untuk mencari tahu lebih lanjut. Rasa ingin tahu yang tinggi ini, pada akhirnya akan menarik lebih banyak peluang pada dirinya atau dengan kata lain meningkatkan kesempatan mereka untuk sukses.
Kreativitas juga membantu seseorang dalam problem-solving atau pemecahan masalah. Individu yang kreatif mampu melihat situasi dari sudut pandang yang tidak konvensional atau berbeda (out-of-the-box thinking). Melihat situasi dari sudut pandang yang tidak konvensional ini merupakan sebuah kunci dari inovasi. Dalam kehidupan yang semakin kompleks, bergerak cepat, dan penuh permasalahan ini, adanya seseorang yang mampu menciptakan inovasi atau gebrakan baru adalah sesuatu yang diharapkan.
Maka, sebagai sebuah aset yang berharga untuk kesuksesan, tentu kita ingin memupuknya (kreativitas) pada anak-anak kita sejak kecil. Berdasarkan Christine Carter, Ph.D. (2, 3), kita dapat membina kreativitas pada anak dengan:
- Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan bagi anak untuk mengekspresikan kreativitasnya termasuk waktu dan tempat.
- Membuat lingkungan yang memancing anak untuk menyampaikan ide-idenya seperti bertukar pikiran dengan anak saat makan malam mengenai aktivitas apa yang akan dilakukan pada akhir pekan nanti.
- Memberikan anak kebebasan dan jangan terlalu memerintah anak.
- Membatasi waktu screen time (seperti TV, video games, dsb.) dan mengalihkannya untuk aktivitas kreatif seperti latihan drama, membaca buku karangan pengarang favorit, dan belajar menggambar.
- Mengizinkan anak untuk berbeda pendapat. Dukunglah dirinya untuk menemukan berbagai solusi untuk satu permasalahan yang sama.
- Jangan berikan anak hadiah untuk menunjukkan kreativitas karena ini dapat mengganggu proses kreatif, kualitas respon, dan keluwesan berpikir anak. Izinkan anak untuk mengembangkan kemampuannya dalam aktivitas-aktivitas kreatif yang memang disukainya (motivasinya dari dalam diri mereka sendiri).
- Tekankan pada proses dan bukannya hasil. Misalnya, dengan menanyakan anak pertanyaan-pertanyaan: “Apakah kamu senang melakukannya?” “Apakah kamu sudah selesai?” “Apa yang kamu suka dari dari aktivitas ini?”
Dengan demikian, kreativitas merupakan sebuah aset yang berharga bagi kesuksesan. Adapun untuk memupuk kreativitas pada anak, hendaknya kita menyediakan sarana, menciptakan lingkungan, dan membentuk kebiasaan yang mendukung.
Referensi
- SOUTH COLLEGE. 5 Ways Creativity Can Help You Succeed [daring]. 2015 [dilihat 5 Desember 2020]. Tersedia dari: https://www.south.edu/blog/5-ways-creativity-can-help-you-succeed/
- SCHULZ, Jodi. Fostering creativity in kids [daring]. 2013 [dilihat 5 Desember 2020]. Tersedia dari: https://www.canr.msu.edu/news/fostering_creativity_in_kids
- CARTER, Christine. 7 Ways to Foster Creativity in Your Kids [daring]. 2008 [dilihat 5 Desember 2020]. Tersedia dari: https://greatergood.berkeley.edu/article/item/7_ways_to_foster_creativity_in_your_kids