Kelebihan Orang dengan Autisme

Apa saja kelebihan orang dengan autisme?

Autisme adalah sebuah gangguan tumbuh kembang. Gejala-gejala autisme menyebabkan penyandangnya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial.

ilustrasi autisme

Berdasarkan Mayo Clinic, termasuk gejala-gejala autisme di antaranya:

  • kurang kontak mata dan ekspresi wajah,
  • tidak bisa memulai percakapan atau menjaga percakapan tetap berlangsung,
  • intonasi atau irama bicara yang tidak normal,
  • tidak mengekspresikan perasaan dan tampak tidak menyadari perasaan orang lain,
  • berinteraksi secara tidak pantas (pasif, agresif, atau mengganggu),
  • sulit memahami petunjuk-petunjuk nonverbal (seperti memahami gestur tubuh, ekspresi wajah, atau intonasi suara),
  • mengulang-ngulang gerakan (seperti mengayun-ayunkan badan, mengibas-ngibaskan tangan),
  • melukai diri sendiri,
  • tidak bisa beradaptasi dengan perubahan atas rutinitas,
  • memiliki masalah terkait koordinasi atau pola-pola pergerakan yang aneh (spt. canggung, bahasa tubuh yang kaku atau berlebihan),
  • sensitif terhadap cahaya, suara, dan
  • fokus pada sebuah objek atau aktivitas dengan intensitas yang tidak normal.

Karakteristik-karakteristik pada autisme memang bisa mengganggu kehidupan para penyandangnya. Akan tetapi, ternyata ada juga, loh, kelebihan-kelebihan yang dirasakan oleh para penyandang autisme terkait kondisinya itu.

Kelebihan Orang dengan Autisme

Berdasarkan sebuah penelitian berbasis wawancara oleh Ginny Russel, PhD dkk. (2019), beberapa kelebihan di tempat kerja, terkait hubungan, dan di rumah yang paling umum dimiliki sebagaimana dirasakan oleh orang-orang dewasa dengan autisme meliputi:

  • kemampuan untuk sangat fokus,
  • perhatian pada detail,
  • ingatan yang bagus, dan
  • kreativitas.

Selain itu, beberapa kualitas terkait interaksi sosial juga disebutkan, yaitu:

  • kejujuran,
  • kesetiaan, dan
  • empati terhadap hewan atau kepada sesama orang-orang dengan autisme.

Akan tetapi, berdasarkan analisa tematik, karakteristik-karakteristik terkait autisme bisa menjadi kelebihan atau kekurangan (tergantung konteksnya, yaitu perilaku mana yang ditampilkan, kemampuan untuk mengontrol perilaku, dan sejauh mana perilaku diekspresikan). Misalnya, hipersensitivitas bisa membantu dirinya menikmati alam, tetapi menjadi kesulitan ketika berada di jalan-jalan yang bising.

Apa yang studi ini berikan? Studi ini membuka pandangan bahwa mungkin akan bermanfaat untuk memikirkan autisme dengan cara yang tidak hanya berfokus pada kekurangan-kekurangannya saja.

Jadi, sekalipun karakteristik-karakteristik pada autisme seringkali dianggap sebagai kekurangan, ternyata para penyandangnya (dewasa) merasa memiliki kelebihan-kelebihan terkait kondisinya itu. Walaupun memang, karakteristik-karakteristik pada autisme bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan tergantung konteksnya.

Baca juga: Ciri-Ciri Autisme pada Orang Dewasa.

Referensi

  1. Russell, Ginny et al. “Mapping the Autistic Advantage from the Accounts of Adults Diagnosed with Autism: A Qualitative Study.” Autism in adulthood : challenges and management vol. 1,2 (2019): 124-133. doi:10.1089/aut.2018.0035
  2. Staff, Mayo Clinic. “Autism spectrum disorder.” Mayo Clinic, 6 Januari 2018, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/autism-spectrum-disorder/symptoms-causes/syc-20352928

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *