Apa saja penyebab hiperaktif?
Apabila kita mendengar kata “hiperaktif”, mungkin yang terpikir oleh kita selanjutnya adalah ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Sekalipun memang penyebab paling umum dari hiperaktivitas adalah ADHD, ADHD bukanlah satu-satunya penyebab dari hiperaktivitas.
Sebelum membahas tentang penyebab-penyebab hiperaktivitas, ada baiknya jika kita uraikan sedikit tentang seperti apa itu hiperaktivitas. Berikut adalah ciri-ciri hiperaktivitas berdasarkan kategori usianya (anak-anak dan orang dewasa).
Pada anak-anak
- Sulit konsentrasi di sekolah.
- Sering menyelak pembicaraan.
- Mengucapkan sesuatu tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
- Memukul anak yang lain.
- Sulit diam di tempat duduknya.
Pada orang dewasa
- Jangka perhatian yang pendek.
- Sulit konsentrasi ketika bekerja.
- Sulit mengingat nama, angka, atau informasi-informasi yang lain.
Lantas, apa saja penyebab-penyebab dari hiperaktivitas? Berikut adalah penyebab hiperaktif melansir dari beberapa sumber.
Penyebab hiperaktif
- ADHD (penyebab paling umum dari hiperaktivitas),
- autisme (karena perilaku stimming yang dilakukannya [seperti mengayun-ayunkan badan], seseorang dengan autisme bisa tampak hiperaktif),
- gangguan otak dan sistem saraf pusat,
- gangguan mental tertentu seperti gangguan bipolar dan skizofrenia,
- gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan,
- permasalahan pada lingkungan seperti rumah tangga yang kacau, pem-bully-an, dsb.,
- penggunaan obat-obatan stimulan seperti kokain atau metamfetamin,
- hipertiroidisme (penyakit akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi), dan
- beberapa obat-obatan yang diresepkan bisa menyebabkan hiperaktivitas pada orang-orang tertentu.
Demikian adalah bahasan singkat mengenai penyebab-penyebab hiperaktivitas baik pada anak maupun pada orang dewasa. Penyebab paling umum dari hiperaktivitas adalah ADHD. Akan tetapi, tidak semua hiperaktivitas disebabkan oleh ADHD. Penyebab lain bisa meliputi autisme, gangguan otak dan sistem saraf pusat, gangguan mental tertentu, hingga akibat dari lingkungan.
Semoga bermanfaat.
Baca juga: ADHD pada Anak Perempuan.
Referensi
- Alodokter. “Hipertiroidisme.” Alodokter, 7 April 2022, https://www.alodokter.com/hipertiroidisme.
- Goodwin, Shawn. “What You Should Know About Hyperactivity.” Healthline, 27 Agustus 2019, https://www.healthline.com/health/hyperactivity.
- Rudy, Lisa Jo. “What You Should Know About Hyperactivity.” Verywell Health, 31 Maret 2022, https://www.verywellhealth.com/hyperactivity-5221845.