Apabila Anak Suka Memukul

Sharing is caring!

Anak Sedih
Anak-anak pada usia dini belum memiliki kontrol impuls yang baik sehingga mungkin mengekspresikan kemarahannya dengan memukul

Perilaku suka memukul tentu bukan perilaku yang baik, tetapi kita harus memahami bahwa anak-anak belum mampu mengontrol impulsnya dengan baik.

Anak-anak yang masih kecil belum mampu mengontrol dirinya dengan baik sehingga dibutuhkan orang tua yang penuh kasih sayang untuk menenangkannya serta mendidiknya agar dirinya mampu mengembangkan kemampuan kontrol diri. (1)

Selain itu, kemampuan komunikasi mereka juga belum cukup baik sehingga balita yang frustrasi dapat mengekspresikan ketidaknyamanannya dengan memukul. (2)

Agar perilaku ini tidak menjadi kebiasaan, berikut adalah tips yang bisa orang tua lakukan terhadap anak yang suka memukul. (3)

  1. Jangan dibalas dengan kekerasan
    Apabila kita membalas perilaku anak dengan kekerasan juga, misalnya dengan spanking (memukuli bokong anak), ini justru dikhawatirkan membuatnya bertanya-tanya mengapa dirinya tidak boleh memukul sedangkan kita boleh dan akhirnya malah dapat meningkatkan sikap agresif anak.
  2. Ajarkan perilaku yang pantas
    Alihkan aktivitas anak pada hal lain yang dapat membuatnya lebih tenang. Setelah itu, berikan mereka pemahaman mengenai perasaan sedih dan frustrasi dan diskusikan pula mengenai bagaimana cara menghadapi perasaan-perasaan ini dengan lebih baik.
  3. Buat aturan yang jelas
    Biasakan anak dengan aturan yang jelas yang melarang perilaku-perilaku kekerasan seperti memukul, menendang, menggigit, dsb. di rumah. Pastikan anak mengetahui konsekuensinya apabila anak melanggar aturan ini. Berikan respon secara konsisten, yaitu melarangnya ketika anak memukul agar anak mengerti bahwa kekerasan tidak akan ditoleransi.
  4. Buat konsekuensi
    Apabila anak mengetahui aturannya, tetapi tetap tidak patuh, berikan anak konsekuensi seperti tidak boleh memainkan salah satu mainannya dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, berikan anak penghargaan saat anak berperilaku baik karena ini dapat membuat anak lebih terdorong untuk berperilaku baik.

Referensi

  1. RYMANOWICZ, Kylie et al. Self-regulation for infants and toddlers [daring]. 2018 [dilihat 17 September 2020]. Tersedia dari: https://www.canr.msu.edu/news/self-regulation-for-infants-and-toddlers
  2. ALODOKTER. Ini yang Perlu Dilakukan Jika Balita Suka Memukul [daring]. 2018 [dilihat 17 September 2020]. Tersedia dari: https://www.alodokter.com/ini-yang-perlu-dilakukan-jika-balita-suka-memukul
  3. MORIN, Amy. How to Respond When Your Child Hits You [daring]. 2020 [dilihat 17 September 2020]. Tersedia dari: https://www.verywellfamily.com/what-should-i-do-when-my-child-hits-me-1095004
Apabila Anak Suka Memukul

2 gagasan untuk “Apabila Anak Suka Memukul

  • 26 Januari 2024 pukul 23:54
    Permalink

    Assalamualaikum dok .
    Saya seorang ibu . Anak saya umur 2 THN lebih 2 blm . Anak saya cowok.
    Saya sharing tentang anak saya . Anak saya suka mukul* teman sepermainan.nya usia.nya sama kayak anak saya. Kalau mainan dia GK mau berbagi . Dan kalau teman.nya mencoba bwt ngerebut mainan tersebut anak saya langsung mukul . Kadang narik rambut teman nya . Dia suka main sendiri kalau ada ada yg ganggu dia langsung mukul . Dan dia juga suka ngerebut mainan teman.nya. Seolah” itu adalah mainan.nya . Sampek temen nya harus mengalah Krn takut dipukul. Saya mau tanyak gmna cara ngatasi anak saya yg seperti itu. Mohon penjelasan.nya
    Terimakasih…

    Balas
    • 27 Januari 2024 pukul 08:13
      Permalink

      Waalaikumsalam, Mom.

      Jika Mommy memiliki kekhawatiran terkait tumbuh kembang anak Mommy, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter, ya, Mom.

      Untuk anak usia 2 tahun, pemahaman tentang kepemilikikan dan kontrol emosinya mungkin masih berkembang, Mom. Oleh karena, itu secara umum sebaiknya orang tua memberikan contoh kepada anak tentang berbagi, menjelaskan kepada anak tentang kepemilikan dan berbagi dengan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti anak, serta mengajak anak berbicara tentang perasaan.

      Jika seiring bertambahnya usia anak, pada perkembangannya tidak juga tampak perbaikan perihal pemahamannya tentang berbagi atau kepemilikan dan anak masih menampilkan perilaku-perilaku agresif, sebaiknya Mommy segera konsultasikan dengan dokter, ya, Mom.

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *