Sering Kaburnya Anak dengan ASD

Sharing is caring!

Sering Kaburnya Anak dengan ASD

Pendahuluan

Sebagai orang tua, pastinya kita ingin anak kita selalu dalam kondisi aman. Tentunya kita tidak ingin anak kita mengalami kecelakaan dalam bentuk apapun. Ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang kita kepada anak kita.

Akan tetapi, para orang tua yang memiliki anak dengan ASD kemungkinan memiliki kekhawatiran yang akan keamanan anaknya. Salah satunya adalah karena anak-anak dengan ASD cenderung lebih mungkin untuk kabur yang mana dapat menyebabkan mereka terancam bahaya.

Apa Kata Studi?

Berdasarkan sebuah studi oleh Anderson et al. (1), kaburnya anak dengan ASD merupakan sebuah permasalahan yang penting dibahas karena hampir setengah dari anak dengan ASD melakukannya dan hal ini dapat membahayakan.

Empat puluh sembilan persen (49%) responden dalam survey tersebut melaporkan bahwa anaknya yang memiliki ASD kabur setidaknya sekali setelah berusia 4 tahun dengan 26% menghilang cukup lama untuk membuat khawatir.

Dari yang kabur tersebut, 24% terancam tenggelam dan 65% terancam terluka oleh kecelakaan lalu lintas.

Di sisi lain, dalam studi, disimpulkan bahwa secara signifikan, saudara-saudara normal dari anak-anak dengan ASD memiliki resiko kabur yang lebih kecil pada segala usia.

Selain itu, semakin tinggi keparahan autisme yang disandang, semakin besar resiko kabur anak.

Anderson et al. menjelaskan bahwa hasil studinya tersebut menunjukkan kegentingan untuk mengembangkan intervensi-intervensi untuk mengurangi resiko kaburnya anak, untuk mendukung keluarga yang menghadapi permasalahan tersebut, dan untuk melatih para ahli yang sering terlibat saat kaburnya anak ini terjadi.

Bagaimana Cara untuk Mengurangi Resiko Tersebut?

Autism Wandering Awareness Alerts Reponse Education Coalition (AWAARE) memberikan beberapa tips (2) yang dapat dilakukan untuk mencegah kaburnya anak dan tragedi yang diakibatnya olehnya.

Tips tersebut antara lain:

  1. Amankan rumah kita agar anak kita tidak bisa menyelinap pergi tanpa diketahui.
  2. Menggunakan alat pelacak lokasi.
  3. Pakaikan gelang pengenal.
  4. Ajari anak berenang.
  5. Kenalkan anak kita kepada para tetangga.
  6. Hubungi pertolongan darurat.

Penutup

Dengan mengetahui kondisi dari permasalahan kaburnya anak dengan ASD ini, seharusnya kita menjadi lebih peduli terhadap anak-anak dengan ASD di lingkungan sekitar kita. Terutama, apabila mereka terlihat sendiri tanpa ada yang mendampingi.

Diharapkan tips yang diberikan AWAARE seperti yang telah disebutkan di atas dapat membantu kita dalam mencegah terjadinya dan akibat dari kaburnya anak dengan ASD.

Referensi

  1. ANDERSON, Connie et al. Occurrence and Family Impact of Elopement in Children With Autism Spectrum Disorders. Journal of the American Academy of Pediatrics [online]. 130 (5), 2012, 870-877 [dilihat 11 Januari 2019]. DOI: https://doi.org/10.1542/peds.2012-0762. Tersedia dari: https://pediatrics.aappublications.org/content/130/5/870
    2. AUTISM SPEAKS. Wandering Prevention Resources [online]. Tidak tersedia [dilihat 11 Januari 2019]. Tersedia dari: https://www.autismspeaks.org/wandering-prevention-resources
Sering Kaburnya Anak dengan ASD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *